Kamis, 17 April 2014

Menulis masa lalu # Kisahku Dengan Akuntansi Bag.4


Saya pernah sedikit sekali membahas di postingan lain bahwa minggu2 pertama setelah UN itu saya habiskan di sekolah karena ada 1 mapel yang dilombakan. Buat yang pernah membaca postingan2 lama saya pasti tahu. Naah 1 mapel yang dilombakan itu apalagi kalau bukan akuntansi. Sama seperti di kelas XI lalu. Ini Accounting Competition Plus ke XII, masih tingkat Semarang dan sekitarnya, yang mengadakan masih dari FE Unisbank Semarang. Bedanya menurut saya yang jelas adalah jika tahun lalu acaranya sebelum kelas XII UN, maka tahun ini diadakan setelah UN.
Waktu itu ketika masih di rumah pak HR memberitahu lewat sms tentang lomba ini, dan Aziza serta Isma juga ikut lagi. Kali ini ditambah personel baru bernama Pita. Pembimbing kami sama seerti tahun lalu, yaitu pak HR. Berhubung saya dan Aziza masih dalam masa liburan pasca UN, maka kami selalu di sms untuk datang ke sekolah, jamnya sih kadang pulang sekolah, kadang juga pagi jam 10 an. Naah pas waktu itu kami bertanya kenapa yang diikutkan Cuma 4 orang, padahal tahun lalu ada 6 orang, tenyata pak HR bingung mau mengikukan siapa lagi. Beberapa saat diskusi lalu diputuskanlah pak HR mengajak Istiqomah (Isti) dari XII IS 2 untuk diikutkan. Berhubung yang punya CP nya waktu itu hanya Aziza saja, maka dialah yang pertama kali memberitahu, dan untungnya Istiqomah menyanggupi. Kami ber lima berlatih hampir setiap hari, kami berlatih perusahaan dagang. Tentu saja mengingat tahun lalu yang diujikan adalah materi ini. Saya, Aziza, dan Isti lebih banyak belajar mandiri, karena kami sudah mendapatkan materi ini sebelumnya, meskipun sering juga sih kami bertanya bila ada yang masih dipusingkan.
Yang unik adalah saat pihak Unisbank mengadakan technical meeting (TM) sebelum lomba dimulai. Kami bingung siapa yang pengen ikut. Awalnya sih Aziza yang ada motor, tetapi dia tidak tahu jalan kesananya, heehe bener kan Ziz ? lalu setelah berpikir yang ikut TM adalah Pita, yang mengajak teman sekelasnya bernama Yanuar, padahal si Yanuar itu tidak ikut lomba. Tetapi untungnya dia mau. Kalau tidak salah acara TM saat itu diadakan hari Jumat sore, otomatis hari itu juga Pita tidak bisa ikut latihan bersama, jadi kami yang tidak ikut TM teta berlatih. Naah sedang serius2 nya mengerjakan soal perusahaan dagang. Kejadian yang kami alami tahun lalu kini terjadi kembali, tba2 pak HR mendapat sms dari Pita bahwa yang dilombakan nanti bukan perusahaan dagang tetapi perusahaan jasa, masih dengan bahasa Inggris sama seperti tahun lalu. Jderrrr kami sempat tertawa, merasa nggonduuuuuuk banget untuk kedua kalinya. Bedanya kali ini perasaan saya nggak sekaget dulu, tetapi malah merasa agak nyantai, karena perusahaan jasa lebih mudah disbanding perusahaan dagang. Saat itu pula pak HR mengambil soal2 yang ada di ruangannya tentang perusahaan jasa. Soal itu diprint dari kertas bekas LJK kami sewaktu latihan ujian dulu, waah jadi saat kami mendapat soal2 itu, yang pertama saya lihat adalah kertas LJK siapa yang dipakai, saya menegtahuinya dari lingkaran2 hitam isian nama di LJK itu, lucu juga siih Karena niatnya saya pengen tahu aja, wkwkwk. Kami mengerjakan soal perusahaan jasa itu dengan cepat dengan tingkat kesulitan yang sedikit, pak HR merasa persiapan kali ini pasti lebih matang mengingat kami berlima cukup menguasai keseluruhan materi plus teorinya, saat itu juga pak HR menaruh harapan diantara kami semua paling tidak mendapat juara 1 dan bisa merebut kembali piala bergilir untuk ditaruh lagi ke sekolah kami.
Hari perlombaan tiba juga, masih sama kami naik lift lagi dan tiba di lantai 6 gedung FE Unisbank, Kendeng, Sampangan. Saya merasa atmosfir lomba tahun lalu muncul kembali saat memasuki ruangan lomba yang sama dengan tahun lalu, kali ini saya merasa lebih siap dan matang. Satu persatu alur lomba kami jalani, masih dengan metode yang sama seperti ulangan biasa, kali ini soal saya kerjakan dengan cepat. Bahkan sebelum waktu ujian selesai saya sudah jauh lebih dulu selesai. Waktu tersisa saya gunakan untuk mengoreksi kembali hasil jawaban yang saya jawab. Praktek telah selesai sekarang giliran yang teori. Wah wah wah kaget banget saya ketika tahu bahwa soal teori ini sama persis dengan tahun lalu. Saya langsung mengira pasti panitianya sengaja ini, Alhamdulillah saya membaca dan pak HR juga membahas soal teori tahun lalu ini, jadi kami semua rata2 bisa mengerjakan dengan mudah.
Akhirnya lomba selesai juga, meski belum mengetahui hasilnya, tapi saya dan teman-teman yakin hasilnya akan baik, kami optimis. Dan ternyata benar. Diumumkan bahwa juara 2 adalah Aziza. Alhamdulillah kami senang sekali, meskipun tidak meraih juara 1, tetapi paling tidak sekolah kami kali ini bisa mendapatkan penghargaan dari juara 2 itu. Saya sendiri ketika dibacakan duduk di posisi ke 7, sedangkan Isti ada dibawah saya persis di posisi 8.  Pitta dan Isma saya lupa berapa, yang jelas peringkat Pitta ada di atas dan Isma ada di 2 posisi di bawahnya. Mereka berdua ada di 15 besar.  Saya bangga dengan diri saya sendiri, saya peringkat 7 ternyata memiliki skor sama dengan peringkat atas saya yaitu yang ke 6. Hanya nilaim kami ada yang berbeda pada satu tahapan, dan poin saya ada yang sempurna saat itu, mendapat 100. SMA Negeri 8 kali ini bisa mengirimkan 3 anak yang bisa masuk ke 10 besar, 7 orang lainnya dari sekolah swasta yaitu Karangturi dan TriTunggal. Perwakilan tahun ini menduduki posisi atas, tidak ada yang tengah2 atau bawah seperti tahun lalu.Sebuah kebanggaan bahwa kemampuan kami bisa bertarung dengan yang sekolah swasta yang anak-anaknya rata2 cerdas.
Karena menjadi pemenang ke 2, Aziza mendapatkan piala dan juga uang tunai 750.000 rupiah. Malam itu usai pertandingan piala dan uang dibawa ke rumahnya dan kemudia esoknya bru diserahkan ke sekolah. Aziza sendiri ternyata membuat duplikat piala itu, ya untuk kenang-kenanngan. Uang hadiah nya pun kami ikut mendapatkan sedikit bagian dari Aziza, ya sebagai penghargaan. Sisa uangnya disimpan oleh Aziza. Setelah lomba kami adakan kumpul dengan pak HR untuk evaluasi. Ucapan terimakasih, bangga, kagum, senang, motivasi dan nasehat mengalir dari beliau. Paling tidak kami telah menunjukkan yang terbaik. Kami semua senang.
Saya anggap itu adalah pengalaman terakhir saya dengan akuntansi sebelum dinyatakan lulus SMA. Rasa senang, takjub, kagum dan bangga menyelimuti diri ini karena diberi kesempatan untuk mengenal satu mapel ini. Rasa puas juga karena guru pengampu seperti pak YN, pak HR dan bu ER yang telah memberikan banyak materi untuk saya dan teman-teman.
Berakhir sudah cerita saya dan akuntansi ini. Mohon maaf bila selama bercerita saya tidak memberikan gambar2, paling tidak sebagai bukti agar kawan2 bisa mendapatkan bayangan tentang kisah ini. Sebenarnya beberapa bukti fisik seperti buku pelajaran, materi loma, sertifikat lomba itu nyata ada dan saya punya, tetapi maaf tidak bisa saya tampilkan. InsyaAllah cerita ini asli Karena berasal dari kisah saya sendiri. Nama2 teman yang saya tampilkan disini juga asli. Terimakasih :)

-TheEnd-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran JDIH di Era Revolusi Industri 4.0

          Pada era teknologi yang berkembang saat ini, membuat masyarakat dan pemerintah menjadi melek teknologi informasi dan melek hukum. ...