Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen
yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen dari
sistem pendidikan adalah sumber belajar yang dapat dipergunakan dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar memerlukan interaksi
dengan sumber belajar. Agar diperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat
interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan secara
sistematik.
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.
Peran perpustakaan sekolah sangatlah signifikan dalam
mencerdaskan masyarakat penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa
berprestasi. Peran perpustakaan akan maksimal jika didukung oleh pihak sekolah
(kepala sekolah). Fasilitas perpustakaan sekolah yang baik, membuat siswa bisa
dan terbiasa belajar dengan baik. Sinergi antara siswa dan pustakawan, akan
berbuah prestasi bagi siswa serta kinerja yang baik bagi pustakawan. Dengan
koleksi uptodate yang terus berganti, siswa menjadi kaya akan wawasan, ilmu pengetahuan,
informasi, tidak gaptek serta menjadi siswa pintar yang mempunyai segudang
prestasi. Siswa yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai
penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan, akan terbantu dalam mewujudkan
prestasi dan cita-cita pendidikannya.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
mengoptimalkan perpustakaan sekolah sebagai media pendidikan ?
2.
Apakah peran perpustakaan terhadap pelaksanaan
program pendidikan di sekolah ?
3.
Bagaimana cara
agar perpustakaan sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
4.
Bagaimana cara pemberdayaan koleksi di perpustakaan
sekolah sebagai media pembelajaran siswa demi menunjang pendidikan di sekolah ?
Pembahasan
1.
Cara mengoptimalkan perpustakaan
sekolah sebagai media pendidikan
Ditinjau
secara umum, perpustakaan itu sebagai media pendidikan karena dijadikan sebagai
pusat belajar sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa
adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan
mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang tidak ada
hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi apabila ditinjau dari sudut
tujuan siswa mengunjungi perpustakaan, maka ada yang tujuannya untuk belajar,
ada yang tujuannya untuk berlatih menelusuri buku-buku perpustakaan, ada yang
tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan mungkin ada juga murid yang
mengunjungi perpustakaan dengan tujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu
senggangnya atau sifatnya rekreatif.
Dengan
visi ke depan, perpustakaan hendaknya siap pula menjadi media pendidikan dan pusat
sumber informasi dalam arti sebenarnya. Oleh karena itu, apabila kita menyebut
pusat sumber informasi hendaknya kita tafsirkan sebagai perpustakaan yang
berkembang lebih lanjut dengan fungsi-fungsi baru tersebut. Perkembangan konsep
pusat sumber informasi adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan pusat
multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sasaran didik tertentu
dalam suatu lembaga pendidikan, baik formal (sekolah, diklat) maupun nonformal
(masyarakat).
Pusat
sumber informasi tidak hanya bermanfaat untuk membantu proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dan lembaga diklat tetapi juga lembaga lain, sepanjang
berurusan dengan proses pendidikan dan pembelajaran di masyarakat pada umumnya.
Perlu dicatat, bahwa perpustakaan sebagai media pendidikan masa kini tidak
hanya memiliki koleksi buku-buku, melainkan juga berupa perangkat untuk
penyajian bahan melalui CD, VCD, CD-ROM, dan sebagainya sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi. Demikian juga koleksi rekaman film tentang
flora dan fauna, dokumentasi sejarah, kelautan, kehutanan, dan sebagainya.
Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, perpustakaan di sekolah juga bisa berfungsi lebih dari sekedar tempat
simpan pinjam bahan pustaka ditambah ruang baca belaka. Perpustakaan modern
bisa berfungsi sebagai penyelenggara berbagai forum penerangan dan pembahasan
tentang masalah-masalah aktual, antara lain melalui penyelenggaraan diskusi
panel, seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya. Perpustakaan sekolah bias
juga dapat menyelenggarakan acara pameran buku, pemutaran film, perkenalan
dengan pengarang dan sastrawan nasional maupun local untuk menumbuhkan minat
baca para siswa.
2. Peran perpustakaan terhadap
pelaksanaan program pendidikan di sekolah
Perpustakaan
sebagai sarana yang dikembangkan oleh pemerintah yang pengelolaannya diserahkan
kepada pemerintah daerah ataupun lembaga pendidikan tentu memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan pendidikan. Karena perpustakaan telah
menyediakan buku yang menunjang dalam proses pendidikan dan peningkatan
pengetahuan terhadap peserta didik pada khsususnya dan masyarakat luas pada
umumnya. Perpustakaan sesuai dengan tujuan fungsinya yang sejalan dengan fungsi
dan tujuan pendidikan yaitu untuk menamkan nilai luhur dan mendewasakan seorang
anak, membantu proses pendidikan yang sedang berlangsung karena perpustakaan
merupakan sarana pendidikan, dan merupakan salah satu tujuan pendidikan yaitu
tujuan perantara. Dengan adanya perpustakaan peserta didik dapat terbantu dalam
mencari buku-buku yang diperlukan dalam kegiatan belajar atau melakukan obyek
kajian terhadap suatu buku, hal inilah yang menjadi tujuan perantara tersebut
yaitu sarana untuk memberikan informasi kepada peserta didik untuk membantu proses
perkembangan intelejen peserta individu.
Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan
sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program
pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
·
Perpustakaan merupakan sumber ilmu
pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
·
Perpustakaan merupakan sumber ide-ide
baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara
rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
·
Perpustakaan akan memberikan jawaban
yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan
terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
·
Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di
perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu
dan kemampuan yang beraneka ragam.
·
Perpustakaan memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang
efisien dan efektif.
·
Perpustakaan akan membantu para siswa
dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan
bahasa.
·
Perpustakaan dapat menimbulkan cinta
membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan
bacaan.
·
Perpustakaan memberikan kepuasan akan
pengetahuan di luar kelas.
·
Perpustakaan merupakan pusat rekreasi
yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
·
Perpustakaan memberikan kesempatan
kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
·
Perpustakaan merupakan batu loncatan
bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih
tinggi.
·
Kegairahan / minat baca siswa yang telah
dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi
belajarnya.
·
Bila minat membaca sudah tumbuh dan
berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak,
yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
3. Cara agar perpustakaan sekolah dapat
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
Tujuan
utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan
bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya
adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler,
ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu
menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi
belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan
bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam
kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan
sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap
mutu pendidikan dan pengajaran.
Perpustakaan
sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai
tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu
merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan
mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta
serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.
Dengan memaksimalkan perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa mencetak
siswa untuk senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran,
mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan
karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih.
Dalam
membantu siswa untuk menghasilkan karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa
bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan pimpinan (kepala
sekolah), akan memperlancar tugas/kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola
perpustakaan sekolah. Tugas perpustakaan dalam memajukan masyarakat sekolah
melalui ilmu pengetahuan dan informasi harus diwujudkan secara efektif dan
efisien. Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran perpustakaan, mulai dari pihak
manajemen sekolah, guru, siswa, pihak orang tua, dan segenap warga sekolah yang
lain harus menjadi pintar dengan adanya perpustakaan sekolah. Khususnya siswa,
yang menjadi obyek dari pada pembelajaran dan pengajaran, harus dikenalkan
betapa pentingnya manfaat dari perpustakaan sekolah. Masyarakat sekolah yang
sadar dengan kehadiran perpustakaan akan mewujudkan masyarakat yang gemar
membaca/reading society.
Istilah
long life education juga harus tertanam betul dan diaplikasikan dalam kehidupan
siswa sehari-hari. Terutama menanamkan akhlak/ nilai-nilai yang baik pada
siswa. Perpustakaan dapat mengajarkannya tentang rasa tanggungjawab dalam
meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan/hilang, membiasakan aktifitas
membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebiasaan baik lain yang tercermin
dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan. Pihak sekolah berkewajiban
mem-backup peraturan yang dikeluarkan oleh perpustakaan. Diharapkan dengan
penanaman akhlak/nilai-nilai yang baik ini, siswa dapat lebih bertanggungjawab
dalam kehidupan sosialnya, menjadi taat pada orang tua dan bapak ibu guru,
serta menjadi warga masyarakat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Karya
yang bermutu dan prestasi hanya bisa diraih dengan adanya kemauan dan kebiasaan
siswa untuk terus belajar, lewat membaca di perpustakaan sekolah. Kegemaran
membaca yang sudah terbudaya di kalangan siswa, harus diimbangi perpustakaan
sekolah dengan menyediakan koleksi yang bermutu dan bervariasi. Setiap mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah/digariskan dalam kurikulum harus di backup
dengan baik oleh perpustakaan. Siswa yang menerima pelajaran di kelas, harus
terus dimotivasi untuk terus belajar mengembangkan ilmunya melalui proses
membaca di perpustakaan. Misalnya dengan memberi tugas membaca di perpustakaan,
menceritakan kembali serta membuat laporan. Dengan menyediakan fasilitas
belajar yang menyenangkan, dan kedekatan pustakawan dengan siswa akan membantu
proses kenyamanan belajar di perpustakaan. Hasilnya siswa diharapkan bisa
menguasai sekaligus mengembangkan mata pelajaran yang diterimanya di kelas.
Pihak manajemen sekolah perlu mendukung kebijakan untuk cinta kepada
perpustakaan sekolah. Misalnya saja memberi hadiah kepada siswa yang sering
membaca di perpustakaan, serta menghimbau kepada guru untuk memotivasi siswa
dalam melengkapi informasi dan pengetahuannya demi menunjang proses pendidikan
serta daya serap terhadap mata pelajaran.
Dengan
terbiasa membaca buku, siswa akan terasah otak dan pola fikirnya. Membaca harus
dijadikan aktifitas siswa sehari-hari dalam menunjang pendidikan. Buku harus dicintai
dan bila perlu dijadikan sebagai kebutuhan pokok siswa dalam membantu
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Jika ada kelebihan uang saku,
daripada membeli mainan atau jajanan di sekolah, lebih baik membeli buku.
Contoh lain dengan membentuk suatu kelompok baca, membeli secara patungan. Buku
tersebut bisa dimanfaatkan secara bersama, atau pun bisa didokumentasikan ke
perpustakaan sekolah. Idealnya, setiap perpustakaan sekolah mampu menyediakan
minimal 2.500 judul buku. Judul sebesar itu tidak termasuk koleksi lama yang
telah dipunyai, akan tetapi koleksi uptodate yang sangat dibutuhkan masyarakat sekolah.
Dengan anggaran yang terbatas, perpustakaan sekolah harus menyediakan koleksi
uptodate yang sedemikian besar jumlahnya demi kemajuan pendidikan.
4.Cara pemberdayaan
koleksi di perpustakaan sekolah sebagai media pembelajaran siswa demi menunjang
pendidikan di sekolah
Untuk
menambah koleksi yang bermutu dan variatif, perpustakaan sekolah juga bisa
menempuh langkah sebagai berikut. Setiap siswa yang lulus sekolah, diwajibkan
untuk menyumbangkan 1 buku untuk dijadikan koleksi perpustakaan. Akan tetapi langkah
ini perlu disosialisasikan kepada seluruh siswa, guru, manajemen sekolah,
bahkan wali siswa, agar tidak terjadi salah pengertian di kemudian hari. Dengan
koleksi yang bermutu dan variatif, diharapkan akan menumbuhkan kegemaran
membaca serta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa bagi para siswa di lingkungan sekolah serta
dalam bemasyarakat.
Koleksi yang memadai merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan, khususnya di sekolah. Formasi untuk koleksi di perpustakaan sekolah seyogyanya berisi 60 % mewakili buku non fiksi penunjang kurikulum, sedangkan 40 % berupa novel, majalah, CD, game, video, dsb. Tidak baik jika sebuah perpustakaan sekolah mengisi sebagian besar koleksinya dengan buku non fiksi saja/buku pelajaran semua. Karena siswa juga membutuhkan bacaan sebagai hiburan/refreshing seusai mereka berkutat dengan pelajaran di kelas. Pun demikian, sangat tidak baik juga apabila koleksi perpustakaan diisi dengan banyak buku-buku fiksi.
Koleksi yang memadai merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan, khususnya di sekolah. Formasi untuk koleksi di perpustakaan sekolah seyogyanya berisi 60 % mewakili buku non fiksi penunjang kurikulum, sedangkan 40 % berupa novel, majalah, CD, game, video, dsb. Tidak baik jika sebuah perpustakaan sekolah mengisi sebagian besar koleksinya dengan buku non fiksi saja/buku pelajaran semua. Karena siswa juga membutuhkan bacaan sebagai hiburan/refreshing seusai mereka berkutat dengan pelajaran di kelas. Pun demikian, sangat tidak baik juga apabila koleksi perpustakaan diisi dengan banyak buku-buku fiksi.
Karena itu perlu terus menerus mendukung perkembangan perpustakaan dengan
memperbanyak koleksi, meningkatkan fasilitas dan layanannya agar peran dan
fungsi perpustakaan sekolah dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu
sekolah harus menjamin ketersediaan buku-buku dan bahan-bahan bacaan yang
bermutu. Konsekwensi logisnya pendirian perpustakaan di sekolah adalah menjadi
suatu keharusan. Dimana dalam penyelenggaraannya harus memenuhi standar
nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
Perpustakaan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud wajib memiliki buku teks
pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan
para pendidik. Koleksi lain juga turut dikembangkan dalam rangka mendukung
pelaksanaan kurikulum pendidikan. Dengan memanfaatkan koleksi perpustakaan
secara optimal akan menimbulkan dan mengembangkan sikap otodidak siswa/pelajar.
Agar
tidak gaptek serta tidak ketinggalan informasi, koleksi perpustakaan juga perlu
ditambah dengan akses internet, bisa berupa jurnal pendidikan atau pun
informasi terkini lainnya. Pendidikan penelusuran informasi/browsing di
internet harus diajarkan sejak pertama kali siswa masuk di sekolah, karena akan
besar manfaatnya untuk membantu proses pendidikan yang berlangsung. Setelah itu
perlu dilakukan pembinaan terprogram dan monitoring terhadap aktifitas siswa
dalam ber-internet. Hanya informasi yang benar-benar bermanfaat saja yang bisa
dijadikan sumber ilmu pengetahuan dan pelajaran siswa dalam kelas. Dengan
internet, waktu pencarian terhadap sebuah informasi relatif lebih cepat. Dan
informasi dari internet akan lebih uptodate. Apa pun masalah yang ditemui
siswa, pasti ada solusinya di internet. Siswa juga dapat mengembangkan
pelajarannya dengan dibantu sumber dari internet. Dengan internet siswa akan
menjadi pelajar yang plus, prestasi pun sudah menanti di depan. Perpustakaan
sekolah merupakan pusat masyarakat sekolah dalam mencari sumber informasi dan
ilmu pengetahuan. Selain kinerja pustakawan sekolah serta koleksi yang baik,
aktifitas layanan perlu diberdayakan guna mendukung peran perpustakaan sekolah.
Aktifitas layanan perpustakaan sekolah akan banyak dipengaruhi oleh aktifitas
siswa dalam memanfaatkannya. Sebagai mitra siswa dalam belajar, perpustakaan
sekolah dapat merencanakan user education agar siswa memahami maksud dan tujuan
layanan yang diberikan di perpustakaan.
Dengan perpustakaan umum/daerah, perpustakaan sekolah juga bisa
bekerjasama dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan layanannya kepada siswa,
khususnya bagi siswa kelompok usia anak dan remaja. Kerjasama dapat dilakukan
misalnya dengan melakukan study visit ke perpustakaan umum/daerah untuk
mengetahui koleksi apa saja yang sesuai untuk siswa pada usia anak-anak atau
remaja, serta layanan apa saja yang telah dihadirkan di sana. Sehingga sepulang
dari perpustakaan umum/daerah, siswa akan memiliki wawasan tentang semua hal
yang berkait dengan perpustakaan dan jasa layanannya. Sedangkan bagi
perpustakaan sekolah, bisa berbenah ke dalam. Siswa yang senang dan sering
memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan,
akan terbantu dalam mewujudkan prestasi dan cita-citanya.
Dengan membanjirnya informasi dalam skala global, perpustakaan sekolah
diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu
menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan
multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan
untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber lain yang tidak
dimiliki oleh perpustakaan di sekolah. Menyikapi hal ini pustakawan sekolah dan
guru perlu mengajarkan kepada murid untuk dapat mengenali jenis informasi apa
saja yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas.
Untuk itu diperlukan program pengetahuan tentang literasi informasi di sekolah.
Dengan mengikuti program semacam itu murid diarahkan memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah melalui informasi yang diperolehnya. Kemampuan ini juga
kelak akan bermanfaat di kemudian hari dalam meniti perjalanan kariernya.
Sejalan dengan keinginan untuk mewujudkan sebuah perpustakaan sekolah
sebagaimana disebutkan, tentu harus ada kerja sama dan sinergi, termasuk
apresiasi terhadap perpustakaan di antara para pustakawan sekolah, guru, kepala
sekolah serta komite sekolah.
Kesimpulan
Jadi,
hubungan perpustakaan sekolah dan pendidikan adalah dari perpustakaan sebagai
pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber ide-ide
baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara
rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat
terjalin sinergi antara pustakawan dan siswa yang akan berbuah prestasi bagi
siswa juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat
berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan
penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa yang berprestasi. Terwujudnya
perpustakaan sekolah yang berdayaguna diawali dari timbulnya kesadaran akan
pentingnya pendirian, pengelolaan, penataan, dan pengembangan perpustakaan
berdasarkan manajemen perpustakaan sekolah yang benar. Oleh sebab itu
pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan sistem nasional perpustakaan
sebagai upaya mendukung sistem pendidikan nasional. Pemerintah melalui
Departemen Pendidikan Nasional harus memiliki kebijakan yang tepat dalam
pembinaan perpustakaan sekolah agar mampu mengemban peran dan fungsi
perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan .
Sumber Bacaan :
Agus Saputera. Mengembalikan
Peran Perpustakaan Sekolah/ Madrasah. http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=pustakamadrasah
(Diakses Tanggal 2 November 2013)
Coretan kenanga. Hubungan
perpustakaan dengan prestasi belajar di sekolah. http://soma-kenanga.blogspot.com/2011/06/hubungan-perpustakaan-dan-prestasi.html
(Diakses Tanggal 2 November 2013)
.
Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap
Mutu Pendidikan di Sekolah. http://tomaradeka.org/pengaruh-perpustakaan-sekolah-terhadap-mutu-pendidikan-di-sekolah/
(Diakses Tanggal 2 November 2013)
Hary Saputra. Peran Perpustakaan Sekolah.
http://haryelsaputra
fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-45161-Info%20Perpustakaan
Peran%20Perpustakaan%20Sekolah.html (Diakses Tanggal 2
November 2013)
Inyong Shubhi. Pengaruh
Perpustakaan Terhadap Mutu Pendidikan. http://inyong-shubhi.blogspot.com/2012/05/pengaruh-perpustakaan-terhadap-mutu.html
(Diakses Tanggal 2 November 2013)
Mujiati, A,Md. Peranan
Perpustakaan Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah. http://sdspawyatandaha2kdr.wordpress.com/2008/01/25/peranan-perpustakaan-sekolah-terhadap-mutu-pendidikan-di-sekolah/
(Diakses
Tanggal 2 November 2013)
bagus banget tuklisan di blognya... makasih informasinya
BalasHapussipp sama2 semoga bermanfaat ya :)
BalasHapushttp://pustaka-pendidikan.blogspot.co.id/
BalasHapusijin walking gan
semoga menjadi referensi
ok makasih yaa :)
BalasHapus