Temu kembali informasi adalah sebuah
media layanan untuk memperoleh informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna. Sistem temu kembali informasi merupakan sistem informasi yang
berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai.
Sistem temu kembali informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi
pengguna dengan sumber informasi yang tersedia. Salah satunya sistem temu balik
informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting.
Oleh karena jenis dan jumlah
informasi sangat banyak maka untuk mempermudah pemakai dalam menelusuri
informasi yang dibutuhkan, diperlukan suatu sarana untuk membantu penelusuran.Sarana yang sangat tepat dipakai
oleh para pengguna informasi diantaranya adalah perpustakaan. Perpustakaan
merupakan pusat penyedia informasi yang multifungsi, sehingga ia dikenal
sebagai unit pelayanan informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat secara
luas karena perpustakaan memang terikat dalam tatanan masyarakat yang luas.
Perpustakaan harus ada dan dibangun ditengah-tengah masyarakat, karena setiap
orang pasti ingin maju dan berkembang, serta ingin menguasai banyak ilmu
pengetahuan yang tentunya dapat dilakukan dengan membaca/belajar pada buku dan
sumber informasi lainnya.
Untuk dapat menemukan berbagai sumber informasi, maka
cara paling mudah dan murah yang dapat dilakukan semua orang adalah dengan
berkunjung ke perpustakaan. Karena perpustakaan didirikan untuk melayani mereka
yang membutuhkan informasi.Segala jenis informasi dan
sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan secara terus-menerus akan
bertambah sejalan dengan berkembangnya informasi. Seiring dengan bertambahnya
waktu maka ilmu pengetahuan juga berkembang dengan pesat sehingga inventaris
buku pada perpustakaan juga akan semakin bertambah, begitu pula dengan anggota
perpustakaan yang lama-kelamaan akan semakin bertambah pula.Untuk itulah di perpustakaan
memerlukan temu balik.
Tanpa sistem temu balik, pengguna akan mengalami
kesulitan mengakses sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan.
Sebaliknya, perpustakaan akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan sumber
daya informasi yang tersedia kepada pengguna, apabila sistem temu balik yang
memadai tidak tersedia di perpustakaan tersebut. Untuk itulah maka diperlukan
sarana temu kembali informasi guna menyaring dan atau memilih
informasi-informasi yang benar-benar sesuai dengan yang kita butuhkan, dengan
pengertian informasi tersebut dapat kita peroleh dengan cepat, tepat, dan yang
lebih penting lagi akurat.Temu kembali informasi dapat
diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan informasi kepada
pengguna sebagai jawaban akan kebutuhan informasi pengguna. Temu kembali
informasi merupakan istilah yang mengacu pada temu kembali dokumen, sumber atau
data yang dimiliki unit informasi atau perpustakaan.
Sistem temu
kembali informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi
yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat bahwa
informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen bersifat tekstual. Sedangkan
penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu kembali
informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang
dibutuhkan, dengan bantuan alat penelusuran dalam temu kembali informasi yang
dimiliki perpustakaan.
Ilmu pengetahuan/informasi dan teknologi haruslah
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang membutuhkan.Perpustakaan
sebagai pusat informasi menyajikan koleksi dalam bentuk yang
berbeda-beda, baik koleksi tercetak seperti buku, majalah, tesis, disertasi,
skripsi, atau koleksi yang bukan tercetak seperti CD-ROM, internet dan
lain-lain. Koleksi yang ada di perpustakaan akan sulit dan bahkan tidak dapat
ditemukan bila tidak ada sarana temu kembali yang dapat membantu pengguna untuk
menemukan koleksi yang ada di perpustakaan. Sarana temu kembali tersebut dapat
berupa katalog/indeks.Untuk mencari kembali bahan pustaka
tertentu dalam koleksi perpustakaan, katalog merupakan alat pencari yang
terpenting. Atau dengan kata lain, katalog adalah kunci untuk menemukan bahan
pustaka dalam sebuah perpustakaan. Pada dasarnya, koleksi tiap perpustakaan
dikelola dengan prinsip yang sama.
Dalam jangka waktu yang sangat lama, buku
adalah satu-satunya koleksi perpustakaan besar di dunia. Semua sistem dan tata
kerja perpustakaan didasarkan pada sifat buku dan perilaku pemakai buku. Mulai
dari ruang, tata cara peminjaman, sampai kepada sistem simpan dan temu
kembalinya, semuanya berbasis buku/koleksi.Sedangkan
peranan pustakawan sebagai perantara dalam temu kembali adalah pada fungsi
matching, atau pencocokkan. Yang dimaksud matching di sini adalah mencocokkan
antara pertanyaan pemakai dengan dokumen yang ada. Perantara bisa berupa
manusia, atau berupa sistem (komputer) dengan sarana bantu lainnya. Tetapi yang
terpenting di sini adalah fungsinya untuk mencocokkan permintaan pemakai
sehingga tercapai tujuan pemakai tersebut atau bisa digunakan untuk memecahkan
masalahnya.Teknologi
informasi di perpustakaan juga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan penelusuran
informasi.
Teknologi informasi dalam kegiatan penelusuran informasi di
perpustakaan diaplikasikan sebagai penyedia sarana temu balik informasi bagi
pengguna. Temu balik informasi di sini menyangkut kendali sumber dan materi
perpustakaan serta isi sebuah dokumen. Sitem temu balik informasi ini bisa
berupa sistem intern, yaitu berupa pangkalan data lokal beserta jasa dan produk
yang berkaitan dengannya, bisa juga berupa sistem ekstern., seperti online
searching, world wide web dan lain-lain beserta jasa dan produk yang berkaitan.Penggunaan teknologi berupa komputer
ternyata juga sangat membantu pekerjaan pengolahan bahan pustaka dan temu
kembali untuk pelayanan informasi di perpustakaan. Dengan bantuan komputer maka
dapat ditampung informasi mengenai koleksi tanpa memerlukan banyak tempat,
praktis dan efisien. Dengan cara tertentu informasi yang diperlukan akan
terpapar pada layar komputer.
Untuk menyampaikan kepada pemakai bahan pustaka
apa yang dimiliki perpustakaan, biasanya di perpustakaan sekarang ini akan menyediakan
layanan berupa katalog online (OPAC) yang mencatat ciri masing-masing bahan
pustaka yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan membedakan satu bahan
pustaka dengan bahan pustaka yang lain.OPAC merupakan sarana mutakhir yang
telah menjadi pilihan utama perpustakaan selain memberikan kemudahan bagi
pengguna. OPAC juga memberi kemudahan bagi petugas perpustakaan dalam melakukan
kegiatan pengatalogan dan lain-lain. Peralihan katalog manual ke bentuk online,
disamping banyak menghemat waktu pengguna dalam penelusuran, juga mampu
meningkatkan efisiensi pekerjaan pengatalogan bahan pustaka Penelusuran informasi menjadi
penting karena jantung dari sebuah layanan informasi atau perpustakaan adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana
menemukan informasi yang diminta pemakai dan bagaimana memberikan jalan kepada
pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki.
OPAC di perpustakaan disediakan
untuk membantu pengguna perpustakaan dalam mencari dokumen dan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna dalam memecahkan suatu pertanyaan atau permintaan. OPAC
menjadi suatu sarana bagi pengguna untuk menulusur informasi dan juga merupakan
sarana penyimpanan, sarana penelusuran informasi secara online, dan sebagai
sarana untuk memeriksa status dari suatu bahan pustaka. Proses penelusuran
informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang
relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan
menghasilkan informasi yang tepat pula.Sasaran dari sistem temu kembali
informasi adalah kepuasan pemakai.
Maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
merupakan sarana temu balik informasi yang efektif. Temu kembali informasi merupakan
sebuah sistem yang berguna dalam mencari dan menempatkan dokumen dari atau dalam
basis data sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu kembali informasi
memiliki tujuan akhir, yaitu memberikan kepuasan informasi bagi pengguna
sistem. Jadi, temu kembali informasi merujuk pada keseluruhan. kegiatan yang
meliputi pembuatan wakil informasi (representation), penyimpanan (storage),
pengaturan (organization) sampai kepada pengambilan (access).
Daftar Pustaka :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1777/1/perpus-jonner4.pdf
(Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
http://yozgie89.blogspot.com/2012/01/apa-itu-katalog-perpustakaan.html
(Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
http://duniaperpustakaan.com/blog/2009/11/01/temu-kembali-informasi-dari-sudut-pandang/
(Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
http://imperfectluck.blogspot.com/2013/04/thesaurus-sebagai-sarana-temu-kembali.html
(Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
http://perpustakaanmmundip.blogspot.com/2009/09/pemanfaatan-internet-sebagai
media_01.html (Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
http://pustakazubair.blogspot.com/2011/04/efektifitas-opac-sebagai-sistem-temu.html
(Diakses tanggal 1 Oktober 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar