ini bukan postingan baru siih, ini aku buatnya kemaren malam tapi iseng2 pengen aku posting sekarang di blog. ini aja copyan dari facebook ku (https://www.facebook.com/asiyahhesti.pramudya ) kalau penasaran bisa dibuka, kalo ngga juga gpp :)
dri kmarn minggu sbnarnya udah pngn nulis cerita tntng #UjianNasional,
sesuatu yg lagi hits stlah pemilu. Inilah saatnya. 2 tahun lalu saat
masih duduk di kelas XII, stlah slsai try out ke 2 atau ke 3 tpatnya,
ada satu guru (bukan wali kelas,hnya saja mngajar salah satu mapel yg
di UN kan) brkata pada saya bhwa dia mengharapkan agar saya menjadi
juara 1 program IPS di sekolahsaat UN
nanti, yah untuk menyenangkan orangtua khususnya.
Melihat harapannya
yang begitu besar saya iyakan saja dan berjanji untukmemberikan yang
terbaik.walau ada rasa pesimis saya tetap belajar dengan sungguh2 dan
juga berdoa agar diberikan kemudahan. Saat UN karena bangku saya ada di
bagian pojok kanan tepat di depan sendiri saya seringkali curi2 pandang
kearah pengawas yang sama sekali tidak saya kenal, dan sekali2 saling
tatapkepada teman saya yang kebetulan 1 paket soal dengan saya (yang ini
ndak usah ditiru). 1,2,3…dan akhirnya4 hari ujian nasional berhasil
saya lewati dengan baik, tinggal harap2 cemas. Selesai ujian hanya bisa
berdoa. Kebetulan minggu2 pertama liburan pasca UN banyak saya isi di
sekolah karena ada 1 mapel yang dilombakan dan saya masih diberi
kesempatan untuk ikut( meski dapat juara harapan, peringkat 6/7). Selama
berlatih saya sesekali bertemu guru motivator saya itu dan dia banyak
memberikan nasihat2 serta dukungan. Saat pengumuman UN, saya melihat
melalui website sekolah, saya ketik nomor peserta saya (lupa nomernya)
dan dinyatakan lulus, saya mengucap Alhamdulilah berkali2 dengan ibu
saya yg saat itu ada di rumah. Namun saya blm mengetahui berapa
nilainya.
Saya baru mengetahui kira2 saat mengurus surat kelulusan di
sekolah.dan betapa kecewanya saat saya mengetahui bahwa saya tidak
mendapatkan juara (masuk 3 besar juga tidak). Rasa kecewa itu saya
pendam dlm hati. Saya kecewa karena membuat ortu kecewa, saya kecewa
karena membuat guru yang mengharapkan saya juara sejak awal juga pasti
kecewa. Yaah nilai saya juga tidak begitu sempurna.kalah dengan teman
yang lain. Sampai akhirnya saya bertemu dengan guru yg menaruh harapan
itu,saya cium tangannya dan meminta maaf karena tidak bisa memenuhi
permintaannya. Beliau hanya tersenyum setengah tertawa dan memaklumi hal
itu, tidak usah disesali,dan memberi nasihat serta semangatuntuk
melanjutkan pendidikan di masa depan.
Aaah kenangan indah masa sekolah.
Terimakasih untuk guru yang sengaja tidak saya sebutkan namanya disini,
tp semoga beliau akan selalu mengingatnya #KenanganUN #KenanganSekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar